Rabu, 30 Oktober 2013

Bidadari dan Wanita Penghuni Surga



Bidadari dan Wanita Penghuni Surga


Add caption
Cantiknya Bidadari dan Wanita Penghuni Syurga." Terheran-heran. Tapi itulah kenyataan. Seseorang - yang mungkin dengan mudahnya - melepas jilbabnya dan merasa enjoy atau biasa saja mempertontonkan kecantikannya. Entah dengan alasan apa, kepuasan pribadi, materi dunia, popularitas yang semuanya berujung pada satu hal, yaitu hawa nafsu yang tak terbelenggu.
Padahal… nun di surga sana, terdapat makhluk yang begitu cantik yang belum pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik itu. Dan mereka sangat pemalu dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati oleh suami-suami mereka di surga.
Berikut ini adalah kumpulan ayat dan hadits yang menceritakan tentang para bidadari surga.

Harumnya Bidadari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Kecantikan Fisik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ

“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti‘ain adalah wanita yang memiliki mata yang indah."
Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.

Sopan dan Pemalu
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, yaitu:
“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)

“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.
Putihnya Bidadari
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.
Allah juga menyatakan;
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Baiklah, ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Karena bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Antara Bidadari Dan Wanita Penghuni Syurga
Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik dari pada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,
“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Nabi Muhammad shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama dari pada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

Add caption
Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga..

Pentingnya Seorang Wanita Islam Memakai Jilbab




Add caption
Seorang wanita akan lebih bisa dihargai oleh kaum pria jika menutup auratnya, dengan menutup aurat dapat menghindarkan kaum wanita dari pandangan “nakal” kaum lelaki. Seorang lelaki normal pasti akan tertarik dengan wanita yang memamerkan keindahan tubuhnya, awalnya mereka akan sekedar memandang , bagi yang tidak kuat iman, akan ada perasaan ingin menyentuh wanita tersebut.

Hal ini bisa saya rasakan sendiri sebagai seorang wanita. Sewaktu saya masih “memamerkan bentuk tubuh saya”, saya sering “dilecehkan” oleh kaum pria, kadang mereka dengan sengaja mencolek dan meraba. Mungkin kita harus mafhum dengan keadaan tersebut karena kita sebagai wanita juga tak dapat menjaga diri kita sendiri dari pandangan lelaki.

Allah SWT dalam surat Al Ahzab (59) berfirman : Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan Ister-isteri orang mu’min : “Hendaklah mereka megulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat tersebut Allah SWT mengharuskan wanita berjilbab karena untuk menjaga kehormatan wanita itu sendiri. Betapa indahnya jika keindahan tubuh yang wanita miliki hanya diperuntukkan untuk suami tercinta, hanya sang suami yang dapat melihat dan menyentuhnya.

Add caption
Berikut ini adalah  alasan memakai jilbab yang saya kutip dari Buku “Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab” :

1. Menjalankan syi’ar Islam.
2. Berniat untuk ibadah.
3. Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.
4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau
6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.
8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.
9. Agar kaum wanita menutup auratnya.
10. Bukan karena gaya-gayaan.
11. Bukan karena mengikut trend.
12. Bukan karena berlagak sok suci.
13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim ^_^ .
14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan
yang hanya menjadi objek nafsu semata.
16. Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga
dirinya dari objek nafsu semata.
17. Saya ingin menjadi wanita solihah.
18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19. Jilbab adalah pakaian taqwa.

20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.

Di manakah kecantikan wanita solehah sebenarnya?



Di manakah kecantikan wanita solehah sebenarnya?
 
Add caption
Bismilahirrahmanirrahim , hari ini ana hendak berkongski 9 ciri-ciri wanita solehah yang perlu dihayati . Haa , bukan dihayati pada luaran saja namun memerlukan satu kekuatan untuk benteng agar biarlahnya ia hakiki dalaman . Semoga tinta ini memberi satu keperluan kepada kaum hawa. Malah tak dilupakan kaum adam dibenarkan juga untuk membaca kerana merekalah imam-imam yang akan mendidik anak-anak dan terutamanya menjadi suami yang alim dan soleh. InshaAllah. Marilah kita renungkan dengan MATA HATI , bersama kita scan. :)
Terdapat sembilan keistimewaan wanita solehah yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita yang lain. Dengan menghayati sembilan  perkara wanita solehah akan memiliki kecantikan yang sebenar.

Pertama : Menundukkan pandangan (ghadhdul bashar)  kepada yang bukan mahramnya, nescaya hati dan jiwa akan semakin bening dan jernih.
Allah S.W.T. berfirman maksudnya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (Surah an-Nur ayat 30-31)

Kedua : Sentiasa bersikap jujur, nescaya akan menjadi  semakin manis.
Daripada Abdullah bin Masud r.a. katanya sabda Nabi S.A.W. maksudnya : “Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada syurga. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku jujur hingga ia disebut siddiq (orang yang senantiasa jujur). Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (zalim) dari perilaku menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku dusta hingga ia disebut pendusta besar.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmizi).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur)” (Surah  At-Taubah ayat 119).
Dalam ayat lain, Allah S.W.T. berfirman, yang maksudnya: “Jikalau mereka jujur kepada Allah, nescaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka” (Surah Muhammad ayat 21)

Ketiga : Rasa malu yang lahir daripada Iman.

Daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Iman mempunyai lebih daripada enam puluh cabang. Adapun malu adalah salah satu cabang dari cabang iman.”
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari)    
Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Sifat malu itu akan menghasilkan kebaikan.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sifat malu adalah sifat yang terpuji. Dengan memiliki sifat ini seseorang wanita solehah akan terlepas daripada segala kejahatan kerana adanya sifat ini akan terhindarlah segala keburukan. Dengan sifat malu juga akan meningkatkan darjat keimanannya.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata : “Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, nescaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya.”

Keempat : Sentiasa beristighfar yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang di lakukan.

Istighfar merupakan syiar para nabi dan rasul, tidak ada seorang Nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar. Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat sepertimana firman Allah S.W.T. dalam surah al-Araf ayat 23 maksudnya :” Keduanya berkata “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
Sabda Nabi SAW  maksudnya : “Barangsiapa mengucapkan ‘Astaghfirullahal Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi’ akan diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan” (Hadis Riwayat Al Hakim)

Kelima : Sentiasa menjaga kehormatan diri dan menutup aurat.

Wanita solehah dalam perjalanan harian kehidupannya penuh dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah S.W.T. Sentiasa menjaga kehormatan diri, menutup aurat, cukup berhati-hati di dalam percakapan, pergaulan dan tidak menimbulkan fitnah dan syak wasangka.
Nabi SAW bersabda yang bermaksud ” Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita solehah. ” (Hadis Riwayat Muslim)
Sabda Rasulullah S.A.W.  yang bermaksud : “Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya).”
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)
Firman Allah SWT maksudnya :”…Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Surah An.Nur ayat 31)

Keenam : Sentiasa bersifat tawaduk dan membina rasa ukhwah.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala maksudnya : “(Mereka) keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…” (Surah al-Fath ayat 29)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyuruh Nabi-Nya dengan firman-Nya yang bermaksud : “dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, iaitu orang-orang yang beriman.” (Surah Asy-Syu’ara ayat  215)
Nabi SAW bersabda maksudnya : “Maukah kamu aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu”
(Hadis Riwayat Baihaqi)
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : “Maukah kamu aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada solat dan puasa?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah  kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menyambungkan berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal soleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ketujuh : Mengelakkan fitnah untuk menjaga kesucian diri .

Dari Abu Malih Al- Hudzli : Kaum perempuan kota Himsh atau penduduk Syam menemui Aisyah. lalu Aisyah berkata ” Kamu adalah kaum perempuan yang masuk ke kamar mandi. padahal, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Siapa saja perempuan yang meletakkan pakaiannya bukan di rumah suaminya, Allah akan membuka aibnya”
( Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Hakim )
Abu Hurairah r.a pun menyebutkan, ketika turun ayat al- Mula’anah ( tentang suami-isteri yang saling melaknat kerana tuduhan perbuatan serong ) Rasulullah SAW. bersabda maksudnya : ” Siapapun perempuan yang menemui suatu kaum yang bukan kerabatnya, ia akan tidak memperoleh apapun dari Allah SWT dan Dia tidak akan memasukkannya ke syurga “
Dari Aisyah ra berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki beberapa kelebihan. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat wanita lain yang lebih baik daripada wanita kaum Anshar dalam hal keimanannya terhadap kitabullah dan apa-apa yang diturunkan-Nya. Ketika turun surat An-Nur, pada potongan ayat (yang artinya) : Dan hendaknya mereka memakai tudung sampai menutupi dada mereka. Maka saat itu pula para suami membacakan kepada anak-anak perempuan, saudara-saudara perempuan dan kerabat-kerabatnya setelah dibacakan, maka tidak ada satu wanita pun kecuali mereka memakai tudung (jilbab) lalu mereka melipatkannya di atas kepala mereka. Hal itu dilakukan kerana kepercayaan dan keimanan mereka terhadap apa yang telah diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Kemudian tatkala mereka berada di belakang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam , mereka terlihat sudah mengenakan jilbab. Seolah-olah di atas kepala mereka ada seekor burung ghirban.”
Hadis di atas menunjukkan contoh perempuan yang tidak menjaga diri daripada perkara-perkara yang boleh mendatangkan fitnah yang akan menjerumuskan pada fitnah yang lebih besar. Semoga semua para wanita  senantiasa menjaga kesucian diri mereka dan elakkanlah segala bentuk fitnah yang mungkin boleh berlaku tanpa disedarinya.
Fitnah dizaman morden ini adalah berhati-hati di dalam perhubungan dengan lelaki yang bukan mahram di alam maya samaada melalui facebook atau blog atau hubungan telifon bimbit dan mengelakkan meletakkan gambar-gambar peribadi yang mungkin boleh disalah gunakan oleh mereka yang telah rosak akhlaknya.

Kelapan : Sentiasa berwuduk nescaya akan bercahaya wajahnya di hari akhirat.

Nabi SAW. bersabda maksudnya : “Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan  wajah bersinar tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wuduk.”

Kesembilan : Sentiasa menimba ilmu yang bermanfaat
Nabi SAW  bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu bererti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)
Wanita solehah mengharapkan balasan syurga daripada Allah SWT sebagai  ganjaran paling tertinggi dan paling dikehendakinya. Maka wanita solehah akan sentiasa  belajar dan menuntut  ilmu yang bermanfaat samaada ilmu fardu ain atau fardu kifayah, kerana sesiapa yang menutut ilmu akan dinaungi dan didampingi oleh para malaikat dan mendapat rahmat daripada Allah SWT. Malah kelebihan belajar ini diperkukuh dengan hadis riwayat Ibn Abdul Barr dan Ibn Majah, Nabi SAW  bersabda maksudnya, “Belajar satu bab daripada ilmu lebih baik dari sembahyang (sunat) seratus rakaat”.

Semoga bermanfaat kepada semua muslimah di luar sana . Ayuh! kita berusaha menjadi yang terbaik. Semoga ALLAH swt sentiasa memberikan hidayahNya kepada kita.  =)


Add caption
http://tintaseorangmujahidah.blogspot.com/2013/05/9-ciri-ciri-wanita-solehah-yang-perlu.html